Cerita Sex Menikmati Cewek Cantik Yang masih Perawan

Siang itu saya seperti umumnya, jalan dari rumah ke universitas, biasa membawa beberapa tugas yang setumpukan dari dosen-dosen yang killer-killer. Sesudah kuliah (mahfum cuma sesaat, saat itu hari Sabtu, menjadi kuliah yang baru saja sebetulnya cuma buat alternatif buat selasanya, karena dosennya tidak masuk!) menjadi jam 12.30 telah bubaran.

Cersex BersambungSaya tuch orang yang tersering diledekin sama teman-temanku hanya karena punyai gantengg ‘n bodi doang, tetapi tidak punyai cowok! (ucapnya terlampau memikirkan belajar, walau sebenarnya sich kan memang seharusnya). Terus, siang itu karena bete sekali habis kuliah, ya saya segera saja pulang! Tetapi saat hampir sampai di dalam rumah saya pikirkan, lebih bagus malam minggu ini sewa sejumlah VCD saja di persewaan dekat rumahku! Mengenai persewaan itu terang-terangan saya katakan bagus! Tempatnya lumayan besar dan kelihatan eksklusif, dan ber-AC, kembali juga harga VCD sewaannya juga tidak begitu mahal! Ya telah dech, saya sewa film- film itu jika tidak salah sich saya sewa 6 film! Sorenya saat saya ingin melihat film pertama, telepon rumah berdering memecahkan keheningan (mahfum orang rumah pada pergi! Papah sama mama pulang daerah ke Bandung, terus adikku yang cowok ikut-ikutan camping sama club pencinta alamnya di Garut).

Dasarnya betul-betul sendiri dech. Ya telah, dengan cukup malas kuangkat telephone itu, dan rupanya betul sama seperti yang kuduga, yang menelepon sang Mira (ia tinggal berdua dengan kakeknya ditambahkan pembantu), sobatku semenjak semester satu. “Halo.., ini Cantik ya..? Ini saya, Mira..!” ucapnya. “Halo.., ya ini saya, ada apalagi nih, Mir..!” jawabku. “Begini, Ndah… saya lupa kalau Mang Eja (pembantunya) yang megang kunci rumahku, walau sebenarnya barusan cocok ia ingin pergi ke tempat tinggalnya (di Karawang) saya simpan kuncinya di tasnya, masalahnya kepingin pipis, trus saya lupa dech, dan kuncinya kebawa ia..!” ucapnya panjang. “Duh, Mir… masih elok kok sudah pikun..!” ujarku mudah. “Trus, kamu bagaimana sekarang ini..?” tanyaku kembali. “Ya tahu dech kebingungan sekali nih, ia baru kembali lagi cocok minggu malem, ucapnya sich begitu..!” Mira memang suaranya saat itu kembali kecewa dan kebingungan. “Bagaimana kalau saya nginep di rumahmu saja malem ini, Ndah… saat saya ingin nginep di hotel..?” pintanya dengan suara sedikit memelas.

Tempat tinggalnya sang Mira sekitaran 1 jam jaraknya jika dilalui dari rumahku, pada akhirnya saya sich sah-sah saja, sekurang-kurangnya ada rekan dech di dalam rumah! Saat anak gadis sendiri di dalam rumah, di Jakarta Barat kembali, yang populer kriminalitasnya. Demikian ujarku dalam hati. “Oke dech, Mir… saya tungguin..! Ati-ati lu, Mir..!” ujarku enteng. Saya tunda melihat VCD itu, karena ingin mandi dahulu, malu agar sama rekan sendiri tetapi belum mandi. Saat jam 16.30 pas, sang Mira tiba, saat itu hujan lebat, ia tidak bawa payung, ya telah dech basah kuyup saat sampai rumah! Saya kasih tahu mengenai gadis yang feminim ini, tingginya sekitaran 160 cm dech, tetapi tetap semakin tinggi saya sedikit, performanya sama seperti Putri Solo sekali, langsing singset, kulit putih kekuningan, rambut hitam lempeng cukup panjang dari rambutku, dan saat itu ia menggunakan baju krem dengan rok sebetis (cukup iris sedikit sampai sepaha).

Saat ia tiba, saya kebenaran barusan habis mandi, dan cuma menggunakan handuk di kepala dan longdress buat baju orang habis mandi! Agar begitupun saya selalu gunakan BH dan CD-ku donk! Tidak sama seperti yang di beberapa film barat, cuma pundak yang melekat di tubuh saja! Ya telah, saya suruh ia masuk dan selekasnya mandi, saya pinjamkan dasterku (ia yang meminta hanya karena di dalam rumah saja). Saya berdua Mira awalannya sich biasa-biasa saja, benar-benar tidak ada tuch hati sama-sama sukai (secara seksual) dengannya, cuma kami memang sama-sama kagum pada fisik masing-masing. Sehbis ia mandi, kami berdua makan Indomie Rebus hangat yang baru kubikin, benar-benar nikmat waktu itu, udara dingin tertutupi kehangatan dari Mie itu, menyenangkan! Malamnya kurang lebih jam 19.30 baru dech kami melihat VCD yang kusewa tadi siang, judulnya jika tidak salah sich Wildthings, nach berikut adalah faktor yang membuat kami menjadi ‘lesbo’.

Saya sendiri terkejut, rupanya di CD ke-2 nya, aktris Neve Campbell (tidak diduga Neve campbell ingin akting bercinta dengan cewek) sama aktris satunya kembali (sorry, lupa nih) itu sama-sama bermain cinta, meskipun disitu ada juga artisnya, menjadi mereka bercinta bertiga, 2 cewek dan 1 cowok. Awalannya kami sich terkejut dan cukup jijik, menyaksikan 2 cewek sama-sama bersetubuh bugil demikian, meskipun ada pula prianya. Kami terus terkesima menyaksikan episode sisi itu yang memiliki durasi sekitaran 5-10 menit. Dan terang-terangan, saat itu saya rasakan suatu hal yang betul-betul lain menyusupi hatiku, mungkin memang juga perasaan seksku dari sananya mungkin, yang condong dapat menjadi lesbian, menjadi saya merasa suatu hal yang saya betul-betul ingin merasai kehalusan seksual seorang wanita.

Berasa sekali keinginan seksualku mulai naik, lantas tanpa menyengaja saya menggenggam lengan kanan sang Mira, lantas kutatap dalam-dalam badannya. Rupanya ia yang sejauh ini kuanganggap biasa-biasa saja kelihatan jadi benar-benar sensual di hadapanku, betul-betul seorang wanita yang anggun. Kulitnya yang mulus (betulan lho..!) membuatku selalu ingin menggenggamnya, bahkan juga sebelumnya sempat terbesit jika pada malam panjang ini saya harus bercinta dengannya, dan kemauan itu semakin menjadi saat episode di VCD itu di antara aktris wanitanya sama-sama berciuman bibir dengan lembutya, dan sama-sama menjilat-jilati badan keduanya.

Tetapi saat itu sang Mira tidak memberi respon, ia cuma balas menggenggam jariku saja, dan setiap sesaat melihatku dengan pandangan yang terang-terangan benar-benar memikatku. Gairah seksualku semakin, kemauan yang teramat dan sangat benar-benar menerpa diriku saat itu, kelihatannya saya mulai rasakan jika libidoku naik dengan mencolok, tetapi saya masih bisa meredamnya sekalian cuma mengelus-elus tangan Mira dan sesekai rambutnya yang elok tersebut. Mulai kucoba untuk mengubah perhatiannya, kumatikan lampu yang jelas, dan kunyalakan yang redup (walaupun masih cukup jelas ). Lantas mulai saya memegang dagunya dan melihatkannya pada mukaku, tersentak ia cukup kaget, benar-benar! Muka Mira membuatku benar-benar tertarik kepadanya, baru kali itu saya rasa hal semacam itu.

Dan hal yang membuatku lebih membuat libido makin membara saat Mira ucapkan kata-kata cantik kepadaku. “Ya ampun, kalau jadi perhatian elu tuch sweet sekali lo, Ndah! Bodimu sensual sekali..!” setika itu juga tersentak gairah seksualku benar-benar menggebu. Mulai kututup mulut Mira dengan jariku, tanganku yang satunya mengelus-elus rambutnya. Pelan-pelan alam bawah sadarku memerintahku untuk mencumbu bibirnya yang manis tersebut. Lantas kulakukan, kukecup dengan penuh mesra, dan sama seperti yang kuharapkan, Mira pada akhirnya rasakan apa yang telah kurasakan semenjak barusan. Ia akhirya menjadi ‘horny’ sesudah kuperlakukan semacam itu.

Serempak kami berpindah ke kamarku, sekalian sedikit berlarian dan ketawa suka. Sampai di kamarku, saya memikatnya dengan menjelaskan, “Aku… saya benar-benar senang dengan kamu Mira, kamu benar-benar elok, ayu, dan baik!” Dan nampaknya serempak itu juga Mira mulai rasakan libidonya membara! Kami berciuman bibir, ia jelujurkan lidahnya ke bibirku, lusuhbut lidah dengan lidahku. Kami bercumbu baik sekali, dengan mainkan lidah dan mengulum-ngulumnya (mirip orang telah terbiasa, walau sebenarnya sich sebelumnya tidak pernah!). Perlakuan kami jadi berlanjut, sedangkan kami berciuman, Mira perlahan-lahan menarik ke atas dasterku, terus sampai hatiku begitu nikmat saat tersebut.

Ia raih CD kremku dan membuka pelan-pelan. Kubantu dengan sedikit atur selangkanganku, dan terlepaslah CD-ku yang imut tersebut. Kubalas ia segera membuka dasternya dari bawah ke atas, kusaksikan saat ini Mira cuma kenakan Bra dan CD-nya, itu adalah stelan baju dalamku, karena punyanya basah terserang hujan. Ia mencium leherku terus dan menjilat-jilati telingaku, saya masih tetap meraba- raba perutnya yang telah terbuka itu sesukaku, benar-benar kulit yang cantik dari yang penah kurasakan. Lantas kucium mesra dan kuhisap-hisap pusarnya, sampai ia betul-betul kegelian dan berbicara, “Ohh, Indaaahh… uhmm, terus sayang… ooohh..!” desahnya dalam telinga kiriku perlahan, suara serak basahnya yang membuatku makin ingin memberi gairah kepadanya. Suara Mira betul-betul membuatku makin gairah, terlihat kami sedikit berkeringat karena cukup tegang lakukan ini. Kuhisap dan kujilati keringat yang seperti embun itu di pahanya.

“Ohhh, kamu benar-benar bidadari, Mira sayangku..!” ujarku. Tidak itu saja, Mira juga membalasnya dengan buka restleting daster di punggungku. Lepaslah baju kami berdua, tinggal bra dan CD yang merekat. Kusaksikan payudaranya terlihat mengeras pelan-pelan, lantas ia sendiri yang buka bra-nya secara tiba-tiba. Secara cepat juga ia lepas CD-nya, ia kerjakan semua itu di hadapanku. Lantas ia melingkari badanku dan menulunkupkanku di tempat tidur sekalian menciumi dan mengisap- hirup leher belakangku. Ia melepaskan bra-ku, terus ia ciumi sampai CD-ku lepas, dan ia lantas menciumi bokongku yang betul-betul seksi.

Dijilati selangkanganku di antara lubang dubur dengan bokongku, kurasakan begitu nikmat. “Ooohh sayang… lanjutkan sayang..! Miraaa..!” Benar-benar kurasakan kepuasan yang teramat benar-benar, dan mulai kurasakan vaginaku mulai basah dikit demi sedikit. Mira lalu mengubah badanku, sekarang kami bertemu, kami mulai kembali berciuman. Mira menyengaja menindihku dengan menekankan payudaranya ke payudaraku sekalian masih tetap mencumbuiku. Payudaraku yang memiliki ukuran 34C itu makin mengeras karena tindihan badan Mira yang yang benar-benar sensual. Tangan Mira satunya meremas-remas halus puting susuku, yang satunya kembali dia mainkan dalam lubang kemaluanku, kurasakan kegelian dengan kepuasan yang teramat benar-benar, sampai nyaris tidak dapat saya meredamnya. “Miraaa, oh Mira sayang… ahh.. ahhh.. ahhh…”

Nyaris satu jam kami lakukan ini, benar-benar berasa demikian cepat. Lantas kami berputar-putar posisi, kelihatannya Mira seringkali menonton film BF dan membaca beberapa buku sex daripada saya, hingga ia mengetahui banyak style- model yang memberikan kepuasan. “Orang katakan sytle ini 69 sayang..” tegasnya. Saya benar-benar tertarik saat selangkangan Mira di hadapanku, kucium- cium dan kujilati duburnya, benar-benar wewangian minyak wangi digabung berbau kulitnya membuatku makin terangsang. Mira lakukan suatu hal yang membuatku benar-benar rasakan suatu hal yang paling berlainan dalam hidupku, ia tuangkan coke ke lubang kemaluanku, kurasakan dingin. Mendadak pucuk kepuasan tiba saat Mira menjilat-jilati vaginaku, mainkan lidah halusnya di lubang peranakanku, dan meniup kecil dibarengi gigitan-gigitan lembut. “Ohhh… ahh… terus, terus, lanjutkan sayang..! Oooh.. ah..,” kurasakan tersebut pucuk kenikamatan yang kudapatkan.

Meskipun vaginaku basah bersatu dengan coke itu, Mira masih tetap menjilat-jilati dan melahapnya. Oh benar-benar membuatku tidak dapat meredam kepuasan itu! Saya terkadang kerap cukur rambut-rambut yang terdapat disekitaran vaginaku, menjadi hal tersebut mempermudah Mira jalankan laganya. Begitupun Mira, vaginanya yang terdapat di depan mukaku kucium kecil, lantas kuhisap-hisap dan kujilati. Saya coba meng ikutinya, yakni dengan mengigit-gigit kecil dan masukkan dan mainkan lidahku di lubang peranakannya, oh benar-benar memberikan kepuasan saat tersebut. Mira sampai- sampai berbicara, “Uuhmmf… sayang… oh… Indaaah aaahhh..!” Mira dan saya benar-benar sedang rasakan begitu enaknya bercinta, tersebut pengalama pertama kaliku bercinta, dengan seorang wanita kembali, begitu juga Mira. Badan kami berkeringat, kami sama-sama menjilat-jilati kulit dan menjilat-jilati keringatnya yang baunya betul-betul memikat.

Lantas kami tukar posisi, jujur kami sedikit capek, Mira tiduran di dadaku, kurasakan halus payudaranya pada tangan kananku, sedang tangan kiriku meremas- remas kecil vaginanya, kembali kami berciuman. Saya dan Mira bersetubuh (walau sama-sama wanita) dengan cukup meletihkan, sepanjang malam kami bercinta. Start pukul 10 malam sampai pagi, kami masih tetap bertelanjang riang berduaan, sama-sama nikmati badan, sedikit kami turunkan frekuensi gerakan, lebih ke bergerak slowly! Selanjutnya kuulang , kucium dan kuhisap-hisap dan kujilati ke-2 Nipples-nya… “Ooh payudaramu betul-betul cantik, walau sedikit memikat payudaraku..,” ucapnya.

Jika saya tidak salah, kami bercinta sekitaran 3 jam, kami capek, lantas tidur berangkulan berdua. Sama-sama mengeratkan badan, tetapi Mira tidak stop mencumbu kening, pipi, dan bibirku. Saat terbangun saat jam 4 pagi, kusaksikan Mira tidur nyenyak pada lengan kananku, kutolehkan mukaku menghadapnya, kucumbui kembali Mira.., benar-benar ia kelihatan benar-benar anggun pada kondisi bugil dan capek demikian..! Saya mulai rasakan fenomena muncul, karena malam itu barusan saya bersetubuh dengan sama-sama tipe, tetapi yang kurasakan ialah kepuasan yang tidak ada tara! “Oh Miraa, sayang..!” kudaratkan kembali bibirku pada bibirnya sekalian kuusap-usap rambut panjangnya. Pagi harinya Mira terjaga terlebih dulu.

Ia katakan ia telah bangun jam 7, tetapi saya baru bangun jam 7.30 pagi. Saat bangun, kusaksikan Mira sedang bugil duduk di atas bangku di kamarku dengan ke-2 kakinya diangkat dan ditahan ke-2 tangannya, hingga tutupi payudaranya, ia melihatku dengan senyum manis. Kubalas dengan selekasnya bangun ke hadapannya dan kembali lagi saya menciumi bibir seksinya. Saya berbicara, “Mira sayang, terima kasih ya, saya betul-betul tidak tahu mengapa malam itu, tetapi kamu benar-benar luar biasa..! Aku… saya menyukai kamu, Mir, benar-benar..! Saya betul-betul sukai kamu..!” ucapku spontan sekalian melihati matanya.

“Ah biarlah, Cantik sayanng… saya tidak menyesal kok, kamu juga luar biasa tadi malam, baru ini kali saya bercinta, dengan kamu kembali! “Hihihi… saya, saya cinta kamu, sayang, benar-benar..!” saya betul- betul kaget Mira berbicara itu, tetapi saya benar-benar suka. Sekarang kami sangat lebih dekat dari awal sebelumnya, dan kami selalu lakukan persetubuhan (betul-betul bugil) dimana saja kami punyai peluang, benar-benar! Saya benar-benar menikmatinya begitupun sayangku Mira! sekarang mereka (beberapa teman universitas) tidak bisa ngeledek jika saya tidak punyai kekasih, atau hanya punyai gantengg ‘n bodi saja, tetapi tidak punyai cowok.

Sekarang saya punyai, walaupun satu tipe denganku, ia lah Mira yang kusayangi! Berikut rutinitas baru kami, dengan kerap berbicara, “Sayang, sayang, dan lain-lain!” Walaupun tidak ada seorangpun yang ketahui jika kami ini lesbian dan sudah seringkali bercinta. Demikian cerita riil ini dari saya, cuma untuk share pengalaman.Love you all readers! Cantik

Comments are closed.