Narasi Sex Ngentot Bibiku Khusus Malam Jumat

Cersex BersambungNarasi Seks Ngentot Khusus Malam Tahun Baru 2018 – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Dewasa Ngentot 2018 Bibiku Tutor Seksku. Saya ialah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di Bandung, dan saat ini telah tingkat akhir. Untuk sekarang ini saya tidak memperoleh mata kuliah kembali dan cuma kerjakan skripsi saja. Karena itu saya kerap bermain ke arah tempat abangku di Jakarta.

Narasi Dewasa Indonesia 2018 Sesuatu hari saya ke Jakarta, Saat saya sampai ke rumah kakakku, saya menyaksikan ada tamu, ternyata dia ialah rekan kuliah kakakku waktu dahulu. Saya diperkenalkan kakakku padanya. Ternyata dia benar-benar ramah kepadaku. Umurnya 40 tahun dan sebutlah saja namanya Firman. Dia juga mengundangku untuk bermain ke tempat tinggalnya dan diperkenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, tujuh tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Rina, duduk di kelas 2 SMP. Jika saya ke Jakarta saya kerap bermain ke tempat tinggalnya. Dan di hari Senin, saya diberikan tugas oleh Firman untuk jaga putri dan tempat tinggalnya karena dia akan pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menengok saudara istrinya.

Kelompok Album Narasi Seks Ngentot Khusus Malam Tahun Baru 2018
narasi seks
Narasi Seks Asli Menurut dia sakit demam berdarah dan dirawat sepanjang tiga hari. karena itu dia meminta cuti di kantornya sepanjang satu minggu. Dia pergi sama istrinya, dan anaknya tidak turut karena sekolah. Sesudah tiga hari di tempat tinggalnya, sesuatu kali saya pulang dari rumah kakakku, karena saya tidak ada aktivitas apapun itu dan aku juga ke arah rumah Firman. Aku juga santai dan menghidupkan VCD. Usai satu film. Saat menyaksikan rack, pada bagian bawahnya kusaksikan sejumlah VCD porno. Karena sendiri, aku juga melihatnya.

Saat sebelum habis satu film, mendadak kedengar pintu depan dibuka. Aku juga tergopoh- gopoh membunuh tv dan menyimpan pembungkus VCD di bawah karpet. “Hallo, Oom Ryan..!” Rina yang baru masuk tersenyum. “Eh, tolong donk bayarin Bajaj… uang Rina sepuluh-ribuan, abangnya tidak ada kembalinya.” Saya tersenyum menggangguk dan keluar membayar Bajaj yang hanya dua ribu rupiah. Saat saya masuk kembali.., pucatlah mukaku! Rina duduk di karpet di muka tv, dan menghidupkan lagi video porno yang 1/2 jalan.

Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.

Mia melihat kepadaku dan ketawa geli. “Ih! Oom Ryan! Demikian, tho, triknya..? Rina kerap diceritain teman- teman di sekolah, tetapi belon sebelumnya pernah simak.” Grogi saya menjawab, “Rina… kamu tidak bisa menonton itu! Kamu belumlah cukup usia! Mari, matiin.” “Aahhh, Oom Ryan. Jangan begitu, donk! Tu, liat… hanya demikian saja! Gambar yang dibawa teman Rina di sekolah lebih horor.” Tidak tahu apa yang perlu kukatakan, dan cemas jika kularang Rina malah akan melapor pada orangtuanya, aku juga ke dapur membuat minum dan biarkan Rina terus melihat. Dari dapur saya sekedar duduk di teras belakang membaca majalah.

Sekitaran jam 7 malam, saya keluar dan beli makanan. Sekembalinya, di rumah kusaksikan Rina sedang telungkup di atas sofa kerjakan PR, dan… astaga! Dia kenakan daster yang pendek dan tipis. Badan mudanya yang mulai masak terpikir terang. Paha dan betisnya kelihatan putih mulus, dan bokongnya membulat cantik. Saya menelan ludah dan terus masuk mempersiapkan makanan. Sesudah makanan siap, saya panggil Rina. Dan.., satu kali lagi astaga… terang dia tidak menggunakan BH, karena puting susunya yang membubung membayang di dasternya. Saya makin resah karena penisku tadi mulai “bergerak”, saat ini betul-betul menegak dan menjejal di celanaku. Usai makan, saat membersihkan piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari sela di dasternya, buah dadanya yang cantik melihat. Saat dia membungkuk, puting susunya yang merah muda terlihat dari sela tersebut.

Saya makin resah. Usai membersihkan piring, kami berdua duduk di atas sofa di ruangan keluarga.”Oom, mari terka. Hitam, kecil, keringetan, apaan..!” “Ah, mudah! Semut kembali push-up! Khan berada di tutup botol Fanta! Menggantian… putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?” Mia mengernyit dan memberikan sejumlah tebakan yang semua kusalahkan. “Yang bener… Rina gunakan seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!” “Aahhh… Oom Ryan ngeledek..!” Mia meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Saya menghindari dan menangkis, tetapi dia terus serang sekalian ketawa, dan… terganjal! Dia jatuh ke dekapanku, membelakangiku. Lenganku merengkuh dadanya, dan dia duduk pas di atas tangkai kelelakianku! Kami tersengal-sengal dalam posisi tersebut. Berbau bedak bayi dari kulitnya dan berbau sampo rambutnya membuatku semakin terangsang.

Dan aku juga mulai menciumi lehernya. Rina mendangakkan kepala sekalian pejamkan mata, dan tanganku mulai meremas ke-2 buah dadanya. Napas Rina semakin terengah, dan tanganku juga masuk ke dalam di antara dua pahanya. Celana dalamnya telah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang. “Uuuhh… mmmhhh…” Rina menggeliat. Kesadaranku yang tinggal sedikit seakan mengingatkan jika yang kucumbu ialah seorang gadis SMP, tetapi gariahku telah tiba ke ubun-ubun dan aku juga menarik lepas dasternya di atas kepalanya. Aahhh..! Rina menelentang di atas sofa dengan badan nyaris polos! Saya selekasnya mengulum puting susunya yang merah muda, berubah-ubah kanan dan kiri sampai dadanya basah mengkilat oleh ludahku.

Tangan Rina yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang terganggu membuatku semakin tidak sabar. Saya menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang baru banyak rambut jarang-jarang. Bulu yang sedikit itu telah terlihat mengkilat oleh cairan kemaluan Rina. Aku juga selekasnya memasukkan kepalaku ke tengah ke-2 pahanya. “Ehhh… mmmaaahhh..,” tangan Rina meremas sofa dan pinggulnya menggeletar saat bibir kemaluannya kucium. Kadang-kadang lidahku beralih ke perutnya dan mengemut perlahan-lahan. “Ooohh… aduuhhh..,” Rina mengusung punggungnya saat lidahku menyelusup antara belahan kemaluannya yang demikian rapat. Lidahku bergerak di atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai buka.

Kadang-kadang lidahku akan membelai kelentitnya dan badan Rina akan terlonjak dan napas Rina seolah terselak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas ke-2 bukit dadanya. Putingnya sedikit jadi membesar dan mengeras. Saat saya stop menjilat dan mengulum, Rina terkapar terengah- engah, matanya terpejam. Tergesa saya buka semua bajuku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Rina. “Mmmhh… mmmhhh… ooohhhmmm..,” saat Rina buka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku. Mungkin film barusan tetap diingatnya, menjadi dia mulai mengisap. Tanganku berubah-ubah meremas dadanya dan membelai kemaluannya. Selekasnya saja kemaluanku basah dan mengkilat.

Tidak kuat kembali, aku juga naik ke atas badan Rina dan bibirku melumat bibirnya. Wewangian kemaluanku berada di mulut Rina dan wewangian kemaluan Rina di mulutku, tukar saat lidah kami sama-sama membelit. Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke sela di selangkangan Rina, dan sesaat selanjutnya kurasakan tangan Rina menekan bokongku dari belakang. “Ohhmm, mam… msuk… hhh… msukin… Omm… hhh… ehekmm…” Perlahan-lahan kemaluanku mulai melekat di bibir lubang kemaluannya, dan Rina makin mendesah-desah. Selekasnya saja kepala kemaluanku kutekan, tapi tidak berhasil saja karena ketahan suatu hal yang kenyal. Aku juga berpikiran, apa lubang sekecil ini akan bisa memuat kemaluanku yang lebih besar ini. Terang-terangan saja, ukuran kemaluanku ialah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm dan Rina masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya kekecilan. Tapi dengan dorongan gairah yang lebih besar, aku juga berusaha. Pada akhirnya usahaku juga sukses. Dengan 1 sentakan, tembuslah rintangan tersebut. Rina memekik kecil, dahinya mengernyit meredam sakit. Kuku-kuku tangannya mencekram kulit punggungku. Saya menekan kembali, dan berasa ujung kemaluanku mengenai dasar walau sebenarnya baru 3/4 kemaluanku yang masuk.

Lantas saya diam tidak bergerak, biarkan otot-otot kemaluan Rina terlatih dengan benda yang terdapat didalamnya. Sesaat selanjutnya kernyit di dahi Rina lenyap, dan aku juga mulai menarik dan mengutamakan pinggulku. Rina mengernyit kembali, tetapi lama-lama mulutnya menceracau. “Aduhhh… ssshhh… iya… terusshh… mmmhhh… aduhhh… enak… Oommm…”

Saya merengkuhkan ke-2 lenganku ke punggung Rina, lantas mengubah ke-2 badan kami sampai Rina saat ini duduk di atas pinggulku. Terlihat 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diberikan, Rina selekasnya gerakkan pinggulnya, sedangkan jari-jariku berubah-ubah meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami juga berlomba-lomba capai pucuk. Melalui beberapa saat, pergerakan pinggul Rina semakin mengganas dan dia juga membungkukkan badannya dan bibir kami berlumatan. Baca : Narasi Sex Riil 2018 Anak Majikan yang Polos

Tangannya menjambak rambutku, dan pada akhirnya pinggulnya membentak stop. Berasa cairan hangat melumur semua tangkai kemaluanku. Sesudah badan Rina melemas, saya menggerakkan dia terlentang. Dan sekalian menindihnya, saya memburu pucukku sendiri. Saat saya capai klimaks, Rina pasti rasakan siraman air maniku di lubangnya, dan dia juga mengeluhkan lemas dan rasakan orgasmenya yang ke dua.

Demikian lama kami diam tersengal-sengal, dan badan kami yang basah kuyup dengan keringat masih sama-sama bergerak bersinggungan, rasakan beberapa sisa kepuasan orgasme. “Aduh, Oom… Rina lemas. Tetapi sedap sekali.” Saya cuma tersenyum sekalian membelai rambutnya yang lembut. Satu tanganku kembali berada di pinggulnya dan meremas-remas. Aku pikir badanku yang capek telah terpenuhi, tetapi selekasnya kurasakan kemaluanku yang sudah melemas bangun diapit lagi lubang vagina Rina yang sangat kuat. Saya selekasnya membawa ke kamar mandi, bersihkan badan kami berdua dan… kembali lagi ke kamar meneruskan set selanjutnya.

Semalaman saya capai 3x kembali orgasme, dan Rina… entahlah berapakah kali. Begitu juga ketika bangun pagi, satu kali lagi kami bergumul penuh kepuasan sebelumnya terakhir Rina kupaksa kenakan seragam, makan pagi dan pergi ke sekolah. Kembali lagi ke rumah Firman, saya masuk ke dalam ruang tidur tamu dan selekasnya nyenyak kecapekan.

Di tengah-tengah tidurku saya mimpi seakan Rina pulang dari sekolah, masuk ke dalam kamar dan buka pakaiannya, lantas menarik lepas celanaku dan mengulum kemaluanku. Tetapi selekasnya saja saya sadar jika itu bukan mimpi, dan saya melihati rambutnya yang terurai yang bergerak meng ikuti kepalanya yang turun-naik. Saya menyaksikan keluar kamar dan terlihat VCD berpijar, dengan film yang tempo hari. Ah! Rasakan triknya memberikan “blowjob”, saya tahu jika dia barusan belajar dari VCD.

Comments are closed.