Cersex Bersambung – Narasi Dewasa Ngentot 2022 Pertama Kali Mengenali Cinta – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Dewasa Ngentot 2022 Nafsu Membara Ririe Kekasihku. Waktu itu umurku masih belia sekali untuk ukuran perkotaan, 14 tahun. Pertemuanku dengan seorang lelaki di wilayahku membuatku jatuh hati, cinta pertama kaliku, kebalikannya ia juga begitu. Ia kerap menantiku saat saya pulang sekolah. Cinta juga bersambut, kami kerap berjumpa. Ada rasa kangen jika satu hari tidak berjumpa. Jalinan kami makin kuat. Mulai coba-coba berciuman.
Narasi Seks Indonesia Saya ingat selalu pertama kalinya kami berciuman. Rasanya tidak bisa dilalaikan sampai sekarang. Karena terlampau mabok cinta sampai saya lupa akan yang mana pantas dan yang mana tidak, dan itu mengakibatkan saya hamil. Sampai satu saat saya terima berita jika ia alami kecelakaan kendaraan motor, dan tidak bisa ditolong. Benar-benar bersedih rasanya hatiku waktu itu, bersedih yang tidak terlukiskan.
Kelompok Album Narasi Dewasa Ngentot Pertama Kali Mengenali Cinta
Narasi Dewasa Ngentot Pertama Kali Mengenali Cinta
Narasi Seks Asli Saya tidak gadis kembali, apalagi waktu itu saya telah memiliki badan dua. Bahkan juga kata saudaraku, saya sebelumnya sempat tidak sadarkan diri berulang-kali, gelap rasanya dunia waktu itu, dua hal besar yang membuatku berpikiran waktu itu jika saya kehilangan seseorang yang kucintai dan kehamilanku. Apa saya harus memikul semua perlakuan itu seorang diri? Waktu mendatangi pemakamannya ingin rasanya saya terjun dalam lubang pendam, ingin mengejarnya.
Kemudian saya alami duka cita yang terlalu lama, sakit rasanya ditinggalkan pergi seseorang yang kita sayangi ditambah ditinggalkan mati dan secara mendadak. Jika kita diputus kekasih mungkin bisa terobati dengan bisa kita menyaksikannya meskipun telah dipunyai oleh seseorang, tapi jika sudah berbeda alam, bagaimana ingin menyaksikannya? Terkadang ingin rasanya berjumpa dalam mimpi untuk menyembuhkan kangen, sekali saja, tapi makin saya harapkan justru makin susah untuk tidur. Lama saya alami duka cita, sampai pada akhirnya saya ditegur oleh orangtuaku.
Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2020, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2022 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.
Untuk tutupi rasa kesedihanku saya dinikahkan oleh orangtuaku. Saat saya menjumpai calon suamiku, saya tidak ada rasa apapun itu padanya. Saya mengetahui jika ini bukanlah tekadnya , ia sekedar hanya menolongku supaya lupakan kesedihanku. Pada akhirnya saya lakukan kesepakatan dengannya saat sebelum ke tingkatan pernikahan, yang berisi jika kamu dapat nikmati semua badanku tetapi jangan berharap kamu memperoleh cintaku dan saya ingin pernikahan ini tidak berjalan lama, andaikan saya hamil, saya ingin ia selekasnya menceraikanku demikian anakku lahir, dan jangan mencariku, jika anakku bertanya bapaknya akan saya jawab jika ia sudah wafat . Maka jangan mencari saya dan jangan mencari anaknya, ia tidak ketahui jika saya sedang hamil benih cinta dari kekasih pertama kaliku.
Kesepakatan ia terima, mahfum waktu itu saya kembali mekar-mekarnya, banyak pula yang inginkanku. Sementara ia tanpa berkompetisi cukup dengan pemilihan secara langsung, memperoleh diriku, oleh karenanya ia selekasnya terima kesepakatan itu. Mungkin dalam pikirannya untuk apa cinta yang terpenting ia memperoleh badanku dan memenangi persaingan perebutan diriku. Dengan upacara pernikahan yang simpel sekali jadilah kami sepasang suami istri. Layaknya seperti sepasang pengantin kami juga alami yang bernama malam pertama tapi tidak seindah yang kubayangkan, cuma semu karena tanpa dilandasi rasa cinta yang bersatu. Seterusnya kehidupan kami juga tidak berbeda jauh dengan rumah tangga yang lain. Sampai saya beritahu ke suamiku jika saya hamil. Ia menyikapi dengan dingin, mungkin ia mengetahui jika benih di perutku tidak dari ia.
Sesudah kandunganku telah capai harinya, persalinan sudah usai. Saya memperoleh seorang bayi lelaki, di umurku yang ke 16. Sesudah saat nifasku usai, saya meminta janji pada suamiku. Ia tanpa perasaan sedih sedikitpun selekasnya mengolah perpisahanku. Orangtuaku bertanya penyebabnya, karena kami telah ada persetujuan dari sejak awalnya saat sebelum pernikahan karena itu kami lakukan drama supaya tujuan perpisahan terwujud, pada akhirnya mereka terima. Jadilah saya seorang janda dengan seorang bayi lelaki pada usia yang muda, nyaris 17 tahun. Kenapa saya pilih semacam ini? Karena untuk apa kita hidup bersama sama orang yang tidak kita sayangi. Sementara bayiku adalah sisi dari hidupku, karena dari benih orang yang kucintai.
Saya masih tetap tetap kenang kembali kekasihku yang sudah mendahuluiku, darinya lah saya mengenali cinta, yah cinta pertama kaliku, cinta sejatiku, dan saya tetap merasa masih tetap sebagai pacarnya meskipun sudah berlainan alam. Sesudah saya merasa telah cukup sembuh, saya mulai coba kerja di pabrik di wilayahku, waktu itu umurku mencapai umur 17 tahun lebih. Sepanjang jadi janda dan pengangguran, untuk saat ini saya ditolong oleh kakakku. Kerja di pabrik rupanya cukup , capeknya. Tidak ada satu tahun kerja di pabrik, saya disodori temanku untuk kerja di Jakarta, tanpa berpikir panjang selekasnya saya terima, bayiku saya titipkan pada kakakku. Tugas di Jakarta yang saya terima sebagai pramuniaga, lumayan lama saya bekerja di sini sampai umurku nyaris 19 tahun. Upah yang kuterima lebih besar dibanding kerja di pabrik di desaku, tapi pengeluaranku cukup besar di Jakarta, sampai uang yang saya kirimkan ke dusun untuk anakku tidak demikian berbeda cuma lebih sejumlah puluh ribu rupiah saja.
Beberapa waktu selanjutnya temanku yang ajakku ke Jakarta berpindah kerja, tinggallah saya di Jakarta seorang diri, tanpa rekan dan saudara. Sesuatu hari saya memperoleh informasi jika anakku sakit sampai saya harus pulang ke dusun. Sesudah anakku pulih saya kembali lagi ke kota, rupanya posisi pekerjaanku sudah diisi seseorang dan saya tidak diperlukan kembali, bersedih sekali rasanya. Saya cari rekan sedesaku yang dahulu ajak ke Jakarta untuk bertanya adakah tugas bagiku. Sesudah berjumpa ia. Ia ajak bekerja di tempatnya yakni sebuah tempat pijat. Ia menjelaskan tugas yang ia kerjakan, mempraktikkan secara langsung ke diriku pada tempat kost-annya. Sesudah saya pikirkan, cuma semacam itu, yah saya terima.
Tanpa memakai surat dan Ijazah, saya diterima dan secara langsung kerja. Hari awal, saya kerja, kikuk , barusan sich praktik di dalam kamar belakang dapat, saat ini telah masuk kamar, kebingungan , untung saya memperoleh tamu pertama kali yang pemahaman. Ia memang mempunyai tujuan cuma pijat, tidak tahu apa ia menggembirakan diriku, ia katakan pijatanku sedap dan sesudah usai saya terima uang panduan. Sedap
Hari ganti hari, pada akhirnya saya tahu seperti apakah tempat kerjaku. Jika ingin mendapatkan uang banyak yah harus berani. Kata temanku di sini tidak ada cinta, yang terdapat cuma uang. Jangan jatuh hati dengan tamu. Tapi puaskanlah tamu, buat supaya selekasnya usai, bayar dan usai. Bergidik saya mendengarkannya. Memang sich tamunya ia banyak. Jangan saksikan mukanya, ingin cakep ingin buruk yang terpenting bayar, ucapnya kembali. Di sini orang cakep tidak laris ucapnya, yang punyai uang yang laris. Ia memperlihatkan uang panduan yang ia bisa ini hari, ia sudah memperoleh tamu sekitar 5 orang, dua ratus ribu rupiah seseorang, dipotong ongkos harian (jajan + bermain kartu / main-main tunggu tamu + rokok + memberi roomboy) sekurang-kurangnya sembilan ratus ribu bersih dibawa pulang dalam satu hari hingga dalam satu bulan penghasilan bersihnya rerata capai dua belas juta rupiah bersih tanpa dipotong pajak pendapatan 21, itu sudah dikurangkan sekian hari tidak kerja karena tiba bulan.
Jika saya lihat memang sich di sini tidak ada cinta, tapi masih tetap saja ada rasa cemburu jika tamunya berpindah pada orang lain, bukan cemburu karena cinta tapi karena penghasilannya berpindah pada orang lain. Banyak pula yang jatuhkan seseorang, baik yang dengan terus-terang atau yang tersembunyi. Ada yang katakan ke tamu jika sang ini, sang itu, habis sakit phs lah. Ada yang lakukan operasi plastik untuk tutupi kekurangannya, ada yang memasangkan susuk di badannya, bahkan juga ke klitnya. Agar laku ucapnya. Satu saat tamu pertama kaliku dahulu ingin bersamaku kembali, karena kangen dengan pijatanku.
Karena sebelumnya pernah berjumpa dengannya saya tidak kagok kembali, disamping itu saya sukai dengannya karena santun, tidak meraba-raba diriku. Saya sich tujuannya memang bekerja yaitu memijat, karena seragamku memang memakai rok mini sampai pahaku bergesekan dengan bokongnya; posisi ia tengkurap dan saya memijat dengan menempati bokongnya. Nach saat ia terlentang terlihat penisnya yang telah jadi membesar, saya tidak peduli, kututupi dengan handuk kecil yang ada, saya masih tetap lakukan pijatan di kaki dan tangannya dan sedikit pada bagian perut. Sampai pada akhirnya ia meminta dengan, untuk menolongnya keluarkan tekanan gairah yang telah mencapai puncak dengan memasturbasi kemaluannya.
Pertama saya jawab jika saya tidak bisa lakukan hal tersebut, selanjutnya saya diajari olehnya sampai ia ejakulasi dan saya menghasilkan uang panduan yang cukup besar. Pada akhirnya saya telah memperoleh skema kerja, jika tamu ingin bermain karena itu saya beri ke temanku, jika sekedar hanya pijat saya lakukan, yah optimal saya pijat kemaluannya sampai ejakulasi. Cukup panduan yang kudapat dalam 1 minggu sama dengan sebulan kerja sebagai pramuniaga. Kelihatannya bapak yang pertama kupijat itu telah jadi berlangganan tetapku. Sebelumnya pernah ia minta ijinku, jika saya tidak berkeberatan, ingin rasanya ia menggenggam badanku, pertama sich kutolak, tapi menyaksikan kelakuannya yang santun dan selalu memberi uang panduan yang cukup, karena itu kuijinkan ia meraba-raba badanku, dengan persyaratan saya tetap berpakain komplet; ada pula sich perasaan takut kehilangan pelanggan sebagus ia, ingat kompetisi yang besar sekali, anehnya ia tidak ingin dengan pemijat lain terkecuali dengan diriku.
Pada tatap muka yang beberapa kalinya, ia dapat meraba-raba payudaraku kemaluanku, terang-terangan saya tidak bisa menampik permintaannya yang selalu disebutkan ketika kami berjumpa, rayuannya yang membuatku kadangkala lupa diri, disamping itu uang panduan yang kudapatkan makin bertambah besar, dan yang tidak bisa kuhindari ialah jika saya mempunyai keperluan itu, saya tidak munafik, karena saya sudah menjanda sepanjang nyaris 3 tahun. Asli, tersebut pertamanya kali saya rasakan basahnya kemaluanku sesudah demikian lama tidak merasa kannya, belum juga risiko tugas yang setiap hari kuhadapi ialah menyaksikan bahkan juga menggenggam kemaluan yang jadi membesar yang menuntut untuk dikeluarkan “didalamnya”.
Sampai sang bapak ketahui ceritaku, karena tiap usai pijat, ia selalu memberikan kepuasan diriku jarinya yang gesit sampai ia sendiri ejakulasi , dan diteruskan mengulas masalahku kadangkala permasalahan sang bapak. Sang bapak kaget menyaksikan perjalanan hidupku semacam itu, yang pada akhirnya ia merengkuhku. Ohh rasanya, telah lama saya tidak dipeluk golongan pria, kelihatannya ada hati yang dulu pernah lenyap, yakni hati diproteksi, perasaan aman. Tidak berapakah lama bibir kami sudah sama-sama bertaut, saya sukai langkah ia menciumku. Ia bisa menghidupkan pergolakan birahiku yang lama padam. Mungkin saya telah terikut kuatnya arus gairahku tanpa berasa tidak paham bagaimana triknya sang bapak sampai saya jadi telanjang bundar.
Dengan kesabarannya ia mencium bibirku sampai saya nyaris tidak dapat bernafas, dan memulai turun ke leherku, rasa geli campur nikmat bercampur jadi satu, saya mencari kiranya ada pegangan yang bisa kuraih menjadi pegangan karena perasaan takut jatuh yang sangat benar-benar, iya jatuh ke jurang kepuasan, sekurang-kurangnya untuk menunjukkan pada diriku jika saya sedang tidak mimpi, ini ialah kepuasan riil, bukan virtual. Sprei tempat tidur telah jatuh ke lantai karena rontaan kakiku dan kakinya yang bergerak, seolah tengah menaiki bukit, bukit kepuasan, mengakibatkan tinggal kasur pegas yang dibuntel bahan seperti kulit sebagai licin oleh keringat kami berdua. Saya masih tetap berusaha cari pegangan itu, dan kudapatkan kepala sang bapak, kuusap rambutnya yang kadangkala kujambak karena sangat enaknya hisapan mulutnya yang melumat ke-2 payudaraku.
Kecupan bapak makin turun dan capai wilayah kemaluanku, saya malu jika kemaluanku disaksikan dengan dekat, bukan karena memiliki bentuk yang buruk atau ada sejumlah sisa cedera yang nyaris lenyap di pangkal paha dekat lubang anusku, tapi saya alami basah yang cukup banyak sejak kami berciuman, waktu itu saya memang kembali gairah-nafsunya, menjadi saya malu jika ia ketahui jika saya betul- betul terangsang. Kututup kemaluanku dengan ke-2 iris telapak tanganku.
Ia tidak berusaha buka tanganku, tapi masih tetap menjilat-jilati di wilayah selangkanganku, oups rasanya, tidak pernah saya merasainya dengan bekas suamiku yang selalu tanpa pemanasan, ditambah lagi dengan kekasih pertama kaliku, semuanya yang dilaksanakan sang bapak sebelumnya tidak pernah memaksakan, setahap perlahan-lahan membiarkanku mabok dalam kepuasan. Ia menjilat turun ke kakiku, daging dibalik lututku tidak terlepas dari jilatannya, selanjutnya kembali ke atas kembali, ouhss, rasanya seperti jatuh, jatuh, dan jatuh. Tidak kuat saya pada akhirnya, kulepaskan ke-2 tanganku yang ada di kemaluanku untuk cari pegangan, dan yang kudapatkan kepala sang bapak , terbukalah kemaluanku di hadapannya.
Kelihatannya tanpa sia-siakan peluang, sang bapak selekasnya mencium vaginaku, terkejut rasanya saat itu, jangankan kemaluan, pahaku saja tidak pernah di cium lelaki. Oooh, betul-betul hebat, tidak lama sang bapak mengisap klitorisku. Oups, makin segeralah arus jatuhnya badanku ke jurang kepuasan yang dalam, tanpa berasa kepalaku terdongak ke atas, beberapa punggungku terangkut ke atas sambil siku tanganku meredam di kasur pegas dan melepas jambakan rambutnya. Tidak ada rasa malu kembali waktu itu, kutekuk ke-2 kakiku dan kubuka lebar, kubiarkan ia menelusuri kemaluanku dengan ujung lidahnya, tidak terhitung berapakah kali saya menjepit dan melepaskan kepala sang bapak dengan ke-2 pahaku untuk meredam gelombang kepuasan yang tiba silih ganti.
Desahan yang dari barusan kutahan dengan mengatupkan ke-2 rahangku juga bobol, dan tanpa menyengaja jadi lenguhan yang tidak termonitor. Sampai tergetar semua badanku, kutekan muka sang bapak ke kemaluanku, hisapan mulut sang bapak makin kuat. Pada akhirnya aku juga capai orgasmeku yang pertama kali dalam hidupku, lemas dan lesu, capeknya meminta ampun. Sang bapak hentikan aktivitasnya buat memberi peluang padaku untuk bernafas yang dari barusan napasku tidak teratur. Kupegang kemaluanku basah sekali, kombinasi di antara ludah sang bapak dengan lendir kepuasan, malu betul rasanya saat itu. Sang bapak menyaksikan ke-2 bukitku yang memikulg-kempis karena napasku yang masih belum teratur dan tidak lama ia terlentang di sisiku. “Senang..” ucapnya. Tidak kujawab pertanyaannya, saya cuma senyuman, kurasa itu pertanyaan yang tidak harus dijawab, ia tentu sudah ketahuinya dari dekat saat menyantap kemaluanku barusan.
Ia katakan, “Jika kamu senang saya suka koq. Merupakan kebahagian tertentu jika seorang lelaki bisa memberikan kepuasan wanita,” sekalian menyisir rambutku yang tutupi beberapa mukaku ke samping dengan tangannya. Saya suka dengan triknya ia lakukan, tidak merasakan mirip orang juara yang mencelakan rivalnya yang kalah, tidak membuatku malu meskipun sebetulnya saya sangat malu karena kegiatan tidak termonitor yang kulakukan barusan sampai basahnya kemaluanku. Tanpa rasa malu kembali, telah telanjur basah, seperti nasi telah jadi bubur, maka kubuat jadi bubur yang nikmat, kataku dalam hati.
Langsung kunaiki badannya dan masukkan kemaluannya yang tetap keras dari barusan ke kemaluanku yang basah, dan saya lakukan pergerakan bak seorang joki. Terkadang di antara pacuanku, kami sama-sama beradu kecupan, makin tingkatkan birahiku, libidoku cepat naik jika berciuman. Sesaat selanjutnya kurasakan kemaluannya makin bertambah besar, besar, dan besar, sampai ia terjaga dari tidurnya dan merengkuhku dengan kuat sekalian menciumku dengan hisapan yang kuat dan masih tetap lakukan goyangan seperti kapal di tengah-tengah laut. Pacuannya membuat klitorisku tergores oleh bulu kemluannya. Ooouh, dan saya rasakan renyutan-denyutan lembut yang teratur dari kemaluannya yang makin jadi membesar yang tidak lama menyemburkanan cairan panas yang terpancar dalam kemaluanku.
Meskipun sudah terpancar, ia masih tetap menggoyang dan anehnya kemaluannya tidak selekasnya menjadi kecil seperti punya bekas suamiku. Ooohss, pada akhirnya saya memperoleh orgasmeku yang ke-2 dalam hidupku. Tersebut pengalaman pertama bersetubuh dengan tamu. Kami kerjakan tiap berjumpa, jika ia tidak tiba saya yang mengundangnya supaya tiba ke arah tempat kerjaku buat memberikan kepuasan keperluanku. Sampai pada akhirnya ia lenyap tanpa sisa. Karena rutinitas mendapatkan uang panduan dari bapak barusan, nach demikian ia lenyap, berkuranglah penghasilanku. Pada akhirnya saya pilih-milih tamu yang mana yang pantas kujadikan sebagai alternatif sang bapak.
Itil V3
Saya memperoleh gantinya. Seperti sang bapak yang dahulu, ia juga lenyap tidak berapakah lama. Lama-lama saya mulai mengetahui apa sich yang diperlukan lelaki sampai pada akhirnya saya tak lagi pilih-milih tamu karena keperluan ekonomiku makin bertambah apalagi anakku telah makin bertambah besar. Berdasar pengalaman dengan ke-2 tamuku yang pertama barusan, saya mulai mengaplikasikan jika saya harus layani mereka dengan sepenuhnya, berikut resepku sampai sekarang. Walaupun saya telah 1/2 tua, tapi tamuku tidak kalah banyak dengan pendatang baru yang muda-muda dan elok. Yang diperlukan oleh lelaki yang ke sini yaitu perhatian, kemanjaan, dan tentu saja sex. Tidak seluruhnya tamu kuberikan servis sepenuhnya, ada yang cuma sex saja, tapi ada yang tanpa sex, cuma kemanjaan, meminta dielus-elus kepalanya, didengar keluh kesahnya, bahkan juga ada yang meminta opini, tidak ubahnya seperti kekasih, istri atau rekan.
Satu perihal yang kuhindari ialah minta lebih, saya cuma minta sama sesuai harga yang berada di tempatku, jika mereka memberikan lebih saya terima, jika kurang yah saya panggil satpam. Ada yang merasa senang kudiberi hadiah mulai celana dalam atau bra; sampai di dalam rumah saat ini terdapat berbagai cd dan bra beraneka macam dan warna; cincin, gelang, bahkan juga smartphone. Banyak rekan kerjaku yang kerap merengek ke tamunya, meminta lebih buat bayar kost-kost-an atau untuk membeli pulsa telephone, bahkan juga meminta untuk membeli susu buat bayinya. Temanku yang meminta susu ini aneh, ia hamil oleh tamunya sendiri, dan itulah menyengaja, dengan argumen karena tamunya cakep, ia ingin anaknya cakep seperti tamunya, pada akhirnya hamil sich, dan ia masih tetap bekerja meskipun hamil, banyak rekan yang mengejeknya, jika anaknya kelak lahir wanita diminta berikan nama “Mira” karena “punya ramai-rame”, jika lelaki diminta berikan nama “Bram” karena “bramai-ramai”.
Sebelumnya pernah sesuatu hari, ada seseorang yang telah berusia tiba ke arah tempat kerjaku bawa seorang notaris, terkejut saya saat itu, kami sekamar bertiga. Tidak tahunya, sang bapak ingin melamarku dan memberi sebuah rumah, karena itu ia masuk bersama notaris. Saya menampik pemberiannya, karena ia memiliki anak dan istri, saya tidak ingin mengambil punya seseorang. Saya memang kotor, tapi saya tidak mengambil suami orang, kalaulah mereka tiba kesini bukan tekadku tapi mereka tiba atas tekad sendiri. Saat yang susah ialah hadirnya bulan puasa. Hari awal saya di dalam rumah kakakku, oh ya kakakku berpindah ke Jakarta, saya berikan modal untuk usaha kutitipkan anakku. Hari awal sampai ke tiga masih bisa bertahan, selanjutnya saya tidak megang uang. Lain dengan teman- temanku, saat sebelum puasa, mereka memburu setoran, istilahnya membuat lumbung, sampai bisa bertahan 45 hari sampai tempat kerja membuka seperti umumnya, karena pada bulan puasa, jam operasi benar-benar pendek, jumlah tamu sedikit, sedangkan pekerjanya agak banyak.Ya telah, saya keluar dari rumah, dan coba pilih short message sistem yang berada di smartphoneku.
Kuhubungi mereka jika tertarik, seterusnya kami lakukan di hotel. Nach tiap hari saya kerjakan semacam itu, pagi sampai sore di hotel, mendekati malam ke arah tempat kerja, kadangkala jika sudah mendapatkan uang banyak, pada akhirnya absen tidak masuk kerja. Terang-terangan tidak seluruhnya pendapatanku habis, tapi kusisihkan. Saya telah beli sawah di daerah, sejumlah hewan peternak, membuat rumah untuk saat tuaku kelak, tabungan buat sekolah anakku nantinya. Sejumlah rekan ada yang lakukan hal yang masih sama, tapi ada yang habis di atas meja judi atau habis untuk konsumsi narkoba. “Demikian lah, Mas, perjalanan hidupku dalam 10 tahun terakhir ku, tidak ada yang baik khan?” kata sang mbak.Tidak berasa telah dua jam saya ada dalam kamar. Saya tidak demikian nyaman jika lama-lama ingat jumlahnya tamu yang mengantre menanti gilirannya, karena itu saya masuk ke dalam kamar terlebih dahulu barusan sekalian menanti gantian. Ada banyak sich yang ingin kutanyakan, tetapi menyaksikan yang antre saya menjadi jemu , kelihatannya ia juga tahu kondisiku.
Kubayar panduan untuk dia, walaupun saya tidak menyentuhnya. “Untuk apa Mas?” ucapnya sekalian kembalikan uangku. “Khan saya telah memakai waktumu,” jawabku. “Iya tetapi Mas kan belum ngapa-ngapain!” ucapnya. “Atau ingin saat ini saya layani,” jawabannya sekalian turunkan roknya.”Nggak-nggak perlu..” kataku sekalian meningkatkan kembali roknya. “Mengapa?” ucapnya. “Nggg, saya sedikit cemburu barusan,” kataku sekalian ambil sepatuku di dekat gorden, dan menggunakannya. Diciumnya pipiku. ******* Saat sebelum saya dengannya, ia sedang pekerjaan. Karena lelah saya izin sama mbak penerima tamu untuk masuk lebih dulu, saya pesan kelak jika mbaknya telah usai pekerjaan minta langsung ke kamarku. Saya mulai menidurkan badanku, eh di dalam kamar samping suaranya hebat sekali, mphs, sshuah, karies, karies, karies, cup, cup, eh, eh. Bagaimana ingin tidur jika ada suara semacam itu. Lama-lama kok saya kelihatannya mengenal dengan desahan dan suara ciuman semacam itu, jika plak-plaknya sich tentu suara paha yang diadu. Tidak lama usai pertempuan mereka, selekasnya saya keluar ingin kencing. Terlihat seorang lelaki dengan memakai sepotong handuk kecil keluar kamar, ku ikuti dari belakang karena kami ke arah tempat yang masih sama.
Demikian melalui kamar barusan, terlihat gordennya tidak ditutup, seorang wanita tanpa malu sedang berusaha tutup kimononya, terlihat payudara dan kemaluannya yang banyak bulu yang lebat ada beberapa bulu kemaluannya yang basah, ada juga lelehan sperma yang jatuh ke pangkal pahanya. “Eh Mas, sama siapa Mas?” tanyanya. “Tidak tahu tuch, sudah pesen sama mbak depan kok belum dikirimin,” kataku berakhir masuk kembali lagi ke kamarku. Tidak berapakah lama, ia masuk ke dalam kamarku dan, “Ih, buruk dech luh, katakan donk jika sedang tunggu saya,” ucapnya. “Memang mengapa jika katakan?” tanyaku. “Khan dapat kupercepat,” jawabannya. Seterusnya kami lakukan perbincangan enteng dan diteruskan ceritanya sama seperti yang kutulis di atas. ******* “Ya telah, jika begitu, tidak perlu cemburu, saya khan suaminya banyak,” ucapnya.
Aku juga pamit dengan mencium pipinya . Waktu di ruangan penerima tamu, banyak yang antre, masih tetap ada 3 orang yang menanti ia, sekurang-kurangnya yang paling akhir segera dapat gantian empat jam tiga puluh menit selanjutnya, dan tidak akan tinggalkan antrean terkecuali jika gilirannya akan digunakan orang. Demikianlah cinta, cinta anak sepanjang galah, cinta ibu sepanjang zaman, sehina apapun itu seorang ibu tidak telantarkan anaknya, ia masih tetap berusaha dengan apapun itu supaya anaknya tidak “sejelek” ibunya. Tidak ada pada kamus “sisa anak”, yang terdapat sisa suami, sisa istri, sisa mertua, dan lain-lain. Oleh karenanya ia akan berusaha seoptimal mungkin menyenangkan anaknya.
Saya cemburu, sebegitu kuatkah “power of love” jangan ah, janganlah sampai dech cemburu sama wp, dapat runyam, habis suaminya banyak sich.Selekasnya kujalankan kendaraanku dan tidak lama kedengar Power of Love- nya Celine Dion. Pada akhirnya, berhati-hati jangan bermain api, sakit jika kebakar kelak.Berhati-hati dalam bercinta, akan sakit sekali jika putus semangat.Itu salah satunya imbas dari “Power of Love”. nimatnya..Pak Jono Guru Olahraga Pak Jono guru olah raga yang humoris. Sesudah peristiwa yang pertama itu saya sering ke sekolahan tetapi saya kerap menghindari untuk bertemu pak Jono karena malu dengan peristiwa yang kualami itu, terkecuali banyak beberapa teman. Di suatu saat saya duduk jauh dari lokasi olah raga, tetapi saya menyaksikan pak Jono memerhatikan saya dari terlalu jauh, dan saat itu kebenaran sepi tidak ada ibu-ibu lainnya. Pak Jono mendangi saya, aduh.. saya rasanya malu, selanjutnya dia duduk di sebelahku dan menanyakan: Bagaimana Bu.. tetap berasa sakit dan nyelunya, maafkan saya ya Bu.. Saya menjawab sekalian tersenyum malu, tidak kok sudah �Memang setelah terkait tubuh dengan pak Jono itu berasa lobang vaginaku tertahan oleh suatu hal sampai 2 hari. Sebelumnya pernah sesuatu malam saya dibawa menonton film BF oleh suami, saya pura- pura menampiknya, tetapi suamiku memaksakan dengan membujukku: bagus kok filmnya dan supaya kita kelak lebih hangat . Kebenaran film itu di antara orang hitam dan wanita Jepang.
Saat menyaksikan kemaluan orang hitam saya terpikir barang pak Jono. Saya berbisik pada suamiku: Pa.. besar dan panjang sekali anunya..sampai wanitanya menggelinjang- geliat, menggigit bibir, dan ngerinti-rintih, sakit kali ya pa.. Tidak justeru itu dia rasakan pucuk kepuasan. Suamiku berbisik padaku: jika punyai papah.. seperti asyik ya ma..Ah tidak mungkin papah kan orangnya pendek dan kecil , dan ia tinggi besar. Suamiku berbisik kembali sekalian meraba-raba barangku: mungkin punyai pak Jono semacam itu ya ma..Saya menjawab dengan hati terangsang: tidak tahu ya pa.. Kok papah katakan demikian? Ya masalahnya ia sebelumnya pernah narasi pada saya. Apa ceritanya pa..? Ia jika kalau terkait tubuh bada dengan istrinya, saat sebelum dia pisah, istrinya sampai sambat- sambat, walau sebenarnya istrinya tinggi besar, bagaimana jika istrinya kecil seperti kamu? Papah.. kok istrinya pak Jono dibandingin ke mama.. sekalian kuremsan barangnya dengan gemes. Orang hitam itu kuat dan garang bermainnya, saksikan tu ma..Papah.. saya menjadi menggairahkan papah. Selanjutnya filmnya dihentika kami bermain dengan hot sekali, tetapi tidak sehot waktu bermain dengan pak Jono. Keesokannya saya makin ingin dipijet kembali oleh pak jono. Saya terpikir terus, sesudah menonton episode orang hitam sama perempuan Jepang di film tersebut.
Malam minggu kurang 3 hari. Pikiranku memikirkan apa yang hendak terjadi saat malam minggu kelak sesudah saya dipijet oleh pak Jono. Saya tetap terpikir saat barang pak Jono yang lebih besar, panjang dan keras itu mulai masuk pintu kemaluanku. Saya rasanya ingin menjerit karena bersatu di antara benar-benar nyilu dan nikmat dan hangat. Saya tetap terpikir waktu dia mengecup bibirku dengan gemes sekalian mengayunkan barangnya ke lobang kepuasanku dengan disertai bunyi ceplak.. ceplok.. srook�Belum lenyap dari bayang-bayangku barang yang kepala lebih dari tangkai sisi tengah dan pangkalnya itu saat ditarik dari lobang vaginaku mengeluarkan bunyi trooot �ceplok.. Apalagi waktu barangnya ditempatkan lobang anusku yang awalannya berasa sakit lantas dengan pandainya permainan pak Jono merasa sakit itu rasa nikmat yang susah kubayangkan. Sekarang tiba malam minggu, malam yang kunanti-nantikan. Suamiku, seperti umumnya, mempersilakan pak Jono. Saat sebelum mengawali pijetan suamiku bercakap dahulu, dan saya membikinkan kopi buat mereka berdua. Suamiku mulai diurut.
Di tengah dia diurut ada telepon dari Bosnya, saya panggil dia. Sesudah bebicara di telepon dengan bosnya, dia berbicara jika dibawa ke luar kota untuk masalah usahanya, lantas dia memberikan uang supaya dikasihkan ke pak Jono sesudah saya diurut. Pikiranku memikirkan jika saya sesaat lagi akan lakukan suatu hal yang kepuasannya susah saya pikirkan. Sesudah suamiku usai diurut, dia mandi, dan saya mempesiapkan baju untuk suamiku, dan saya mengantar sampai pada pintu pemberangkatan suamiku. Selanjutnya saya tutup pintu. Dan saya katakan sama pak Jono, sesaat ya Pak, lanjutkan dahulu meminum kopinya, saya ingin mengganti pakaian. Saya menggunakan sarung dan kaos yang tipis, tanpa saya makan Cd dan BH, karena saya memikirkan yang sesaat lagi saya akan lakukan jalinan yang luar.
Sekalian mengganti baju saya memakai minyak wangi yang spesial, saya menanyakan dalam hati: style apa malam hari ini yang hendak dilaksanakan oleh pak Jono pada saya? Saya keluar kamar utamaku selanjutnya duduk dahulu di ruangan tamu bersama pak Jono. Pak tersenyum aku juga membalasnya senyum dengan memberikan kode yang dia ketahui tujuannya. Selanjutnya pak Jono ajakku ke kamar tempat urut umumnya, kelihatannya pak Jono tidak sabar kembali. Saya mulai tengkurep. Dan pak Jono tidak sebagaimana umumnya mengurutku karena gairah yang menggebu-gebu dalam hatinya. Dia mengingkap sarungku sampai ke panggulku, dia mengelu-elus pahaku dan meremas-remas pinggulku. Dia ciumin pahaku dan pinggulku, saya sekarang sudah tidak memiliki daya karena lama saya simpan gairah birahi, saya mendesah sekalian berbicara: Pak.. malam hari ini saya ingin betul-betul senang, seperti puasnya wanita Jepang yang dijamah oleh orang hitam dalam film BF. Pak Jono dengan gairah yang menyala-nyala dan garang dia menanyakan kepadaku: Ibu menonton film BF? Bagaimana ceritanya? Laki- lakinya seperti pak Jono, barangnya besar sekali dan panjang, dia dengan garangnya mengocak wanita Jepang sampai berulang-kali, dia merintih-rintih, lantas dia terkapar lemas dengan mendapat kepuasan yang hebat. Pak Jono..
Saya malam hari ini ingin seperti wanita Jepang tersebut. Selanjutnya Pak Jono mengubah badanku. Sekarang saya telentang, dan Pak Jono secara gampang buka sarung, dan memang saya tidak menggunakan Cd. Dia menyikangku, lantas dia menciumi kemaluanku sekalian meludahi lobangnya dan meremas-remas payudaraku. Sekarang saya tidak dapat kembali meredam gairahku, ranyanya ingin meletus. Pak Jono buka pakaian kaosnya dan celana dan Cdnya. Barang pak Jono luas biasa tegak dan keras, besar dan panjang. Selanjutnya buka kaosku. Baca : Narasi Dewasa Ngentot 2018 Lasmini Cewek Goib
Sekarang kami berdua telanjang bundar dengan cahaya yang cukup jelas. Hingga terlihat terang urat-urat kemaluan pak Jono yang siap terjang lobang kemaluanku. Pak merebahkan badannya selanjutnya merengkuhku dengan gemes dan mengecup bibirku sekalian menggi-gigitnya, sedangkan penisnya dijepitkan ke di antara ke-2 pahaku. Berasa hangat di pangkal ke-2 pahaku sekalian barangnya bergerak. Sekarang Pak Jono tidak sabar kembali, aku juga . Pak Jono menindihiku, aduk..pak..sangat berat tubuh bapak. Pak Jono menyikang pahaku seperti V. Dia meludahi lobangku dan barangnya supaya licin ditempatkannya. Banyak sekali pak Jono meludahi lobangku sampai menetes ke pintu lobang anusku. Pak Jono arahkan barangnya yang besar sekali, panjang dan keras itu ke lobang vaginaku yang kecil tetapi muntok. Dia memencetnya tetapi pertama dan ke-2 kali gagal masuk. Saya berteriak: aduh..pak.. perlahan-lahan pak.
Pak Jono berbisik dengan suara tersengal-sengal: ucapnya ingin senang dan kegarangan. Kelak pak.. jika sudah masuk semua. Saat ini perlahan-lahan dahulu. Saat dia menekan lagi, akhir sukses menerobos lobang kepuasanku croook � trooot �. Bleees.. Selanjutnya dia menindihiku. Sekarang badan tinggi, besar dan kekar itu menindihi diriku yang kecil imut. Dia mulai memacuku. Sebelumnya dia mengayunkan pinggulnya perlahan-lahan, lama-lama semakin keras dan garang, sekalian menekan. Saat dia dengan garangnya menekan penisnya sampai rasanya nyelu dan ngenyut, sekalian merengkuhku dengan gemes dan garang, saya berteriak kecil aduh �pak. Dia terus memacuku dengan tenaga yang kuat dan kerasa sampai saya terketut karena meredam pacuannya. Memang sangat nikmat, nikmat yang hebat, selanjutnya saya menggeliat sambir mendesah dan menjerit sroot � saya memcapai pucuk kepuasan.
Dan pak Jono kuat sekali, dia belum orgasme. Saya katakan sudah dulu� dengan suaraku tersengal-sengal. Dia berbisik padaku: Ibu tengkurep, saya ingin ke lobang belakang, dan saya akan mengeluarkan spermaku di lobang belakangmu. Saya mulai tengkurep, dan pak Jono mulai nindihiku. Dia meludahi lobang anusku sekalian menusukkan jarinya, aduh rasanya �kemudian dia menusukkan rudalnya ke lobang anusku sampai 4x pencet baru dapat masuk. Dia memacu dengan garangnya karena sesaat lagi dia akan memuncratkan spermanya ke lobang anusku. Lama-lama semakin keras kocokan dan pacuannya, lantas muncratlah air hangat ke lobang anusku. Aduh.. nikmat kembali meskipun barusan saya capai orgasme.
Comments are closed.